KURMA MATANG-BASAH (RUTHAB), KURMA MENTAH (BALAH), KURMA KERING (TAMER)
Artikel ini ditulis ulang dari buku Pola Makan Rasulullah karangan Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid Hlm.161 – 166.
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an,
“goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau.” (QS. Maryam [19]: 25-26)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Ja’far ra, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah memakan mentimun dengan ruthab.”
Dalam Sunan Abu Dawud, dari Anas ra, dia berkata,
“Rasulullah berbuka dengan beberapa butir ruthab sebelum shalat. Jika beliau tidak menemukannya maka dengan beberapa butir tamer. Jika tidak mendapatkan tamer, maka dengan beberapa teguk air putih.”
Tamer merupakan makanan yang memasyarakat sekaligus ekonomis. Untungnya lagi tamer ini sangat mudah disimpan dan awet. Oleh karenanya dapat dimakan oleh semua kalangan sepanjang tahun.
UNSUR-UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM TAMER
Kandungan gula dalam tamer mencapai 75%, 20% protein dan sekitar 3% adalah lemak atau minyak.
Tamer kaya akan garam mineral dan garam mineral alkali seperti kalsium, potassium, buah ini pun kaya akan unsur-unsur besi selain mengandung vitamin B dan C.
Kandungan Gizi dalam Tamer
Orang dapat hidup hanya dengan tamer dalam waktu yang cukup lama, karena buah ini kaya akan unsur gula. Unsur ini sangat mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Hanya saja, tamer ini sedikit sekali unsur lemak dan proteinnya. Oleh karenanya, orang yang hanya mengonsumsi tamer saja dalam keseharaiannya bisa kurus. Jika dimakan dengan satu gelas susu, maka keduanya menjadi sebuah makanan yang sempurna dilihat dari segala sisinya, karena susu banyak mengandung duan unsur penting bagi tubuh, yaitu protein dan lemak.
Orang-orang pedamalam Arab (badui) hidup hanya dengan tamer kering dan susu kambing bandot, kesehatan mereka terbukti lebih baik dan jarang terkena penyakit, apalagi penyakit-penyakit kronis, karena mereka terbiasa mengonsumsi dua jenis makanan itu.
Makanan untuk Para Wanita yang sedang Nifas
Ruthab adalah memakan yang kaya sekali dengan unsur-unsur kalsium dan besi. Oleh karena itu, Allah SWT menganugerahkannya untuk para wanita yang sedang nifas. Sebagaimana Allah SWT telah memerintahkan ibuda Maryam, al-‘Azra, untuk memakannya pada saat nifas, karena kedua unsur penting seperti besi dan kalsium ada dalam ruthab ini dengan kadar yang cukup. Ruthab ini pun penting untuk memproduksi susu dan bayi yang menyusu, mengingat ia dapat mengganti zat-zat yang hilang dalam tubuh ibu ketika melahirkan atau ketika menyusui.
Besi dan kalsium juga merupakan unsur penting bagi pertumbuhan anak yang sedang menyusui karena keduanya merupakan unsur yang paling menentukan dalam pembentukkan darah, sumsusm tulang belakang dan tulang.
Berbuka yang Baik
Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa butir ruthab sebelum shalat. Dalam berbuka Rasulullah SAW dengan ruthab atau tamer terkandung pelajaran penting sekali bagi umatnya, karena lambung dan usus orang yang berpuasa dalam keadaan kosong, yang membuat hati tidak menemukan apa pun untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Dan ketika makanan manis sebagai makanan yang paling cepat samapi ke hati – selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh, maka ruthab akan lebih diterima untuk dimanfaatkan dan digunakan untuk pembakaran, untuk kemudian mengirimkan energi yang dihasilkan ke seluruh anggota tubuh.
Dalam ilmu kedokteran telah dinyatakan; bahwa gula dan air adalah makanan yang paling dibutuhkan oleh tubuh yang berpuasa, karena kekurangan gula dalam tubuh dapat menyebabkan sesak didada, kekacauan pada saraf. Sementara kekuranga iar dapat membuat tubuh lemah dan tidak mampu menahan serangann penyakit. Adapun orang yang memenuhi perutnya langsung dengan makanan inti saat berbuka. Dia akan membutuhkan setidaknya tiga jam atau lebih agar lambungnya dapat menyerap gula yang ada dalam makanan itu. oleh karena itu, pada mereka ini terlihat gejala-gejala yang telah disebutkan diatas. Seperti halnya orang yang melakukan puasa wishal.
Manfaat Balah dan Ruthab menurut ilmu Kedokteran
Pertama : Dalam refernsi kedokteran kuno ditemukan bahwa memakan tamer secara langsung dapat membunuh cacing, dan kurma ajwa adalah kurma yang dapat membunuh cacing dalam tubuh, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW. ”Kurma Ajwa itu datang dari surge dan di dalamnya terdapat obat (penawar) racun.
Kedua : Orang-orang Mesir kuno telah terbiasa menggunakan balah untuk para penderita sakit kantung kemih, sakit perut, dan usus.
Ketiga : Balah sangat bermafaat untuk menguatkan otot perut dan dapt membantu saat susah buang air besar, karena di dalamnya banyak mengandung serat untuk membantu proses pencernaan.
Selain itu, balah juga dapat menguatkan rahim, khususnya saat melahirkan. Sebuah penelitian ilmiah menegaskan, bahwa balah dapat memberi pengaruh positif bagi gerakan rahim dan menambah elastisitasnya. Oleh karena itu, Allah SWT telah memerintahkan Maryam untuk memakan balah ketika hendak melahirkan Isa. Sehingga bayi bisa lahir dengan mudah.
Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman,
“Goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah yang masak kepadamu, maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah nadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini,’ “ (QS. Maryam [19]:25-26).
Keempat : Tamer dapat memberi efek relaksasi pada saraf, karena tamer ini memiliki pengaruh langsung terhadap kelenjar gondok (tiroid). Oleh karenanya, para dokter menganjurkan untuk memberi tamer kepada anak dan orang dewasa yang terganggu sarafnya pada hari agar jiwanya menjadi lebih tenang.
Kelima : Seduhan balah dapat memudahkan saluran kencing.
Keenam : Tamer kaya akan garam mineral alkali. Misalnya, garam kalsium dan potassium. Ia adalah makanan yang berfungsi menyeimbangkan asam lambung. Di samping itu, ia pun dapat mengganti abu alkalis setelah proses pecernaan dan penyerapan, karena ia dapat menyeimbangkan asam yang keluar setelah mengonsumsi sumber protein, seperti ikan dan telur.
Ketujuh : Tamer juga merupakan sumber utama vitamin A. oleh karena itu, buah ini dapat menjaga kelembaban mata dan kebinarannya, menguatkan mata dan penglihatan, serta dapat membuat saraf rileks.
Balah terbaik adalah yang banyak tersebar dan dikonsumsi oleh orang yang disebut dengan balah abrimi. Buah ini adalah makanan masyarakat yang cukup murah dan dapat dimakan oleh semua kalangan. Kelebihan balah adalah tidak mudah busuk. Dimungkinkan untuk disimpan dalam waktu cukup lama. Balah ini bisa dijadikan sebagai makanan pengganti ketika buah-buahan segar sulit didapatkan.
Cara Mengeringkan Balah
Pertama : Gunakan balah yang setengah kering seperti siwa, lalu letakkan di bawah terik matahari selama kurang lebih satu minggu atau sepuluh hari. Lakukanlah pembalikan setiap dua hari.
Kedua : Masukkan ke dalam karung selama kurang lebih satu hari sampai kadar kelembabannya merata – lalu pisahkan dan masukan ke dalam kantong atau ke dalam keranjang.
Berikut ini adalah table yang menjelaskan kandunan gizi dalam setiap 100 gr balah kering.
| Unsur | Kadar | Unsur | Kadar |
| Air | 20 gr | Protein | 2,2 gr |
| Minyak | 0,6 gr | Karbihidrat | 75 gr |
| Serat | 2,4 mg | Vitamin A | 60 SI |
| Vitamin B1 | 0,8 mg | Vitamin B 2 | 0,05 mg |
| Asam Nikotinat | 2,2 mg | Kalsium | 65 mg |
| Fosfor | 72 mg | Besi | 2,1 mg |
Dengan demikian, dalam 100 gr balah kering mengadung 284 kalori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar